Cacingan Masih Menjadi Masalah Kesehatan Utama di Indonesia

JAKARTA - Data World Health Organization (WHO) 2015 mencatat lebih dari 270 juta anak pra-sekolah dan 600 juta anak usia sekolah tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk, di mana hal ini bisa menyebabkan cacing dapat berkembang biak dengan cepat.

Sementara di Indonesia, infeksi cacingan merupakan masalah kesehatan utama. Angka pravelensi cacingan Indonesia tercatat sebesar 28,12%. Kondisi ini diperparah dengan gejala yang tidak diketahui.

"Infeksi cacingan merupakan salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini dan gejala yang tidak terdeteksi, bahkan cenderung terabaikan," kata Brand Manager Combantrin Rays Mitchelle saat peluncuran gerakan #JamMainKita di Hotel Pullman Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Infeksi cacingan dapat mempengaruhi asupan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme makanan. Jika dibiarkan, cacingan bisa menghambat perkembangan fisik, kecerdasan hingga porduktifitas kerja. Selain itu, cacingan juga dapat menurunkan ketahanan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit lainnya.

"Hasil survei Bank Dunia pada tahun 2016 bahkan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp30-33 miliar per tahun akibat penyakit cacing," tandasnya.